قاَلَ
بَعْضُهُمْ ؛ وَلَوْ لَمْ يَكُنْ لِحُضُوْرِ مَجْلِسِ العِلْمِ مَنْفَعَةٌ سِوَى
النَّظْرِ إِلىَ وَجْهِ العَالِمِ لَكَانَ الوَاجِبُ عَلَى العَاقِلِ أَنْ
يَرْغَبَ فِيْهِ ، فَكَيْفَ وَقَدْ أَقاَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
العُلَمَاءَ مَقَامَ نَفْسِهِ فَقَالَ
Sebagian Ulama berkata ; Apabila hadir di majelis ilmu tidak akan berguna melainkan hanya bisa menatap muka orang alim saja, maka seorang berakal cerdas wajib menyukai hadir di majelis ilmu itu. Bagaimana tidak suka? Baginda Nabi SAW menempatkan para ulama sejajar dengan diri beliau yang mulia, beliau berkata
مَنْ زَارَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا زَارَنِى وَمَنْ صَافَحَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا صَافَحَنِى وَمَنْ جَالَسَ عَالِمًا فَكَأَنَّمَا جَالَسَنِى وَمَنْ جَالَسَنِى فىِ الدُّنْياَ أَجْلَسَهُ اللهُ تَعَالىَ مَعِى يَوْمَ القِيَامَةِ فىِ الجَنَّةِ
Barangsiapa berkunjung kepada orang alim maka ia seolah berkunjung kepadaku, barangsiapa berjabat tangan dengan orang alim maka ia seolah berjabat tangan dengan aku, barangsiapa duduk berkumpul bersama orang alim maka ia seolah duduk berkumpul bersama aku, barangsiapa duduk berkumpul bersama aku di dunia maka Allah akan mengumpulkan ia bersamaku juga kelak hari qiyamah di sorga
Pustaka : I’anathuth-Thalibin Syekh Muhammad Syatho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar