Pada saat usia 14 tahun, beliau Saw. ikut menyaksikan perang Fijar, yaitu perang antara suku Quraisy dan suku Qais. Dan beliau Saw. pun turut menyaksikan perdamaiannya yang sangat dibanggakan itu.
Pada masa mudanya itu, beliau Saw. sering menyibukkan diri dengan menggembala kambing. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra. dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah juz 1 halaman 295:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " ما بعث الله نبيا إلا راعي الغنم " فقال له أصحابه " وأنت يا رسول الله ؟". قال "وأنا رعيتها لأهل مكة بالقراريط ".
Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya tidaklah Allah Swt. mengutus seorang nabi, kecuali NABI tersebut pernah menggembala kambing.”
Para sahabat bertanya: “Dan juga Engkau wahai Rasulullah?”
Rasulullah Saw. menjawab: “Benar, aku telah menggembalakan kambing milik penduduk Makkah dengan mendapati upah beberapa qirath (nilai uang masa itu).”
Dan pada juz 1 halaman 286 dalam kitab yang sama disebutkan: “Sesungguhnya beliau Saw. tumbuh berkembang dalam asuhan Sayyid Abu Thalib. Senantiasa dijaga oleh Allah Swt. dari segala adat dan perbuatan keji kaum jahiliyyah. Karena Allah Swt. telah menghendaki untuk menganugerahkan kemuliaan kepada beliau Saw.
Sampai beliau Saw. tumbuh menjadi pemuda yang paling sempurna kepribadiannya, paling mulia cara bergaulnya dengan kaumnya, paling sabar, paling jujur perkataannya, dan senantiasa menjauhi segala perbuatan nista dan jahat. Sama sekali tidak pernah bermuka dua (dusta) kepada siapapun, juga tidak pernah konflik dengan siapapun dan paling teguh menjaga amanah. Maka kaumnya menjuluki beliau Saw. dengan gelar “al-Amin”, yakni orang yang terpercaya. Dan Allah Swt. senantiasa melimpahkan sifat-sifat yang terpuji kepada beliau Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar