قال فعند ذلك أوحى الله اليه أن اصنع الفلك الآية فقال نوح يا رب وما الفلك قال هو بيت من الخشب يجري على وجه الارض فأمره الله أن يغرس في الأرض خشب الساج وقيل هو الآبنوس وأمره أن يغرسه بأرض الكوفة فغرسه فاقام أربعين سنة حتى أدرك وأمر السماء أن تمنع القطر وأمر الأرض أن تمنع النبات ففى تلك المدة لم ينزل من السماء قطرة ولم يخرج من الأرض عشبة ولم تلد امرأة ولا بهيمة ولا وحش ولم يفرخ طير وذلك لاقامة الحجة على الناس قبل نزول العذاب فأمر الله نوحا عليه السلام أن يتوجه الى الكوفة وينقل خشب الساج فبقى نوح متحيرا كيف ينقل الخشب فأوحى الله إليه أن عوج بن عنق يحمل ذلك.
Setelah para malaikat bergerak maka Allah Swt. mewahyukan pada Nabi Nuh As. agar membuat perahu. Bertanyalah Nabi Nuh: “Ya Tuhan, apakah perahu itu?”
Allah Swt. berfirman: “Perahu adalah rumah kayu yang bisa berjalan di permukaan bumi.”
Lalu Allah Swt. memerintahkan Nabi Nuh agar menanam pohon jati di tanah Kufah, pendapat lain mengatakan pohon abnus. Dan kemudian Nabi Nuh pun menanamnya dan membiarkannya tumbuh sampai 40 tahun sampai siap untuk ditebang.
Langit dicegah dari hujan dan bumi pun dicegah untuk menumbuhkan pepohonan. Seingga langit pun tidak lagi meneteskan air hujan dan bumi tak menumbuhkan rerumputan. Para wanita, hewan jinak maupun buas, pun tidak lagi beranak. Bahkan burung-burung pun tak bisa bertelur. Itu terjadi sebagai bukti nyata atas kaum Nabi Nuh sebelum adzab menimpa mereka.
Kemudian Allah Swt. memerintahkan Nabi Nuh untuk menuju Kufah dan memindahkan kayu-kayu jati. Bingunglah Nabi Nuh As., bagaimana cara memindahkan kayu-kayu itu. Maka Allah Swt. pun mewahyukan bahwa sesungguhnya ‘Auj bin ‘Anuq lah yang mampu menggendongnya. (Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur halaman 51).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar