mandapa za

mandapa za

Senin, 03 Februari 2014

31 AIR MATA RASULULLAH SAW.

Ketika perasaan tak terwakilkan lagi oleh kata-kata maka “diam” atau “menangis” lah yang hanya dapat mewakilkannya. Setiap manusia dengan dilatarbelakangi oleh beragam problem biasanya tangisan menjadi salah satu “obat penenang”. Hal yang manusiawi, airmata keluar dari sela-sela matanya, baik tangisan bahagia maupun tangisan kesediahan (galau).

Tak terkecuali Rasulullah Saw., beliau pun banyak menangis. Sama-sama menangisnya tapi berbeda kroniologis dan niatnya. Airmata Rasulullah Saw. terkandung penuh rahmat, menetes semata-mata karena kecintaannya kepada Allah Swt. Bahkan beliau Saw. pernah bersabda: Lau ta’lamu ma a’lam, ladhahiktum qalilan walabakaitum katsiran.“Jikalau kau mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kau akan sedikit tertawa dan akan banyak menangis.”

Menangis adalah sesuatu yang alamiah dan fitrah manusia ketika hatinya sedang dirundung duka dan kesedihan. Begitu pun yang dialami oleh Rasulullah Saw. Ketika bersedih, beliau Saw. menangis tapi tak bersuara hanya meneteskan air mata. Diantara peristiwa yang membuat Rasulullah Saw. tak tahan menitkkan airmata adalah:

1. Airmata Rasulullah Saw. menjelang perang Badar. Nabi Muhammad Saw. menangis dalam shalatnya menjelang perang Badar, dalam usahanya memohon pertolongan Allah Swt. agar kaum Muslimin diberikan kemenangan, untuk mengembalikan wibawa kaum Muslimin dari penindasan dan penghinaan kaum kafir Quraisy.
2. Airmata Rasulullah Saw. tatkala melihat jasad Mushab Ra. Sayyidina Mushab Ra. meninggal pada perang Badar, sebagai Duta Islam yang pertama yang menyampaikan agama tauhid. Ketika tak ada sehelai kain yang mampu menutupi jasadnya maka Rasulullah Saw. bersabda: “Tutuplah ke bagian kepalanya (kain burdah), sedang kakinya tutupilah dengan rumput idzkir.”
3. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar kabar kematian Ja’far Ra. pada perang Mu’tah.
4. Airmata Rasulullah Saw. atas kematian Utsman bin Mazhun Ra. Sayyidina Utsman bin Mazhun Ra. adalah Muhajiran pertama yang meninggal di Madinah. Nabi Saw. kemudian mencium kening dari jasad Ustman Ra. dan bersabda: “Semoga Allah memberimu rahmat, wahai Abu Saib. Kamu pergi meninggalkan dunia, tak satupun keuntungan yang kamu peroleh daripadanya (dunia), serta tak satupun kerugian (dunia) pun deritanya daripadamu.”
5. Airmata Rasulullah Saw. tatkala melihat jasad Hamzah Ra. Sayyidina Hamzah Ra. adalah pamanda Rasulullah Saw. yang meninggal pada perang Uhud, perang balasan kaum kafir atas kekalahannya pada perang Badar.
6. Airmata Rasullulah Saw. saat melihat Sa’ad bin Ubadah Ra. sakit.
7. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar kematian Abdullah Ra., seorang sahabat yang pertamakali dibaiat dalam Bai’atul ‘Aqabah I dan meninggal pada saat perang Mu’tah.
8. Airmata Rasulullah Saw. mengingat nasib Husain Ra. Saat kelahiran cucunya yang kedua itu, Nabi Saw. menangis sambil memangku Husain Ra. Karena Nabi Saw. telah mengetahui nasib Sayyidina Husain Ra. esok akan dibantai di Padang Karbala.
9. Airmata Rasulullah Saw. saat putranya meninggal, Ibrahim, putra Nabi Saw. dari istrinya yang bernama Mariyah al-Qibthiyyah saat berusia kurang dari 2 tahun.
10. Airmata Rasulullah Saw. terhadap kematian Ruqayyah Ra., putri sulung Nabi Saw. dari Sayyidah Khadijah Ra.
11. Airmata Rasulullah Saw. melihat penderitaan Fatimah Ra., putri terakhir Rasulullah Saw.
12. Airmata Rasulullah Saw. melihat kemelaratan Sayyidah Fatimah Ra.
13. Airmata Rasulullah Saw. melihat kemurahan hati Fatimah Ra. Nabi Saw. bersabda: “Ruhul Qudus (Malaikat Jibril As.) telah datang kepadaku memberitahu bahwa pada saat Fatimah meninggal dunia, di dalam kuburnya ia akan didatangi malaikat dan ditanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka Fatimah menjawab: “Allah Tuhanku.” Ditanya lagi: “Siapa nabimu?” Ia akan menjawab: “Ayahku.” Barangsiapa di kemudian hari berziarah ke pusaraku (makamku), sama artinya ia mengunjungiku di kala aku masih hidup. Dan barangsiapa berziarah ke makam Fatimah, sama saja ia berziarah ke pusaraku.”
14. Airmata Rasulullah Saw. mengingat ibundanya.
15. Airmata Rasulullah Saw. tatkala teringat keyatimannya.
16. Airmata Rasulullah Saw. tatkala mengingat kemalangannya.
17. Airmata Rasulullah Saw. ketika ditinggal wafat istri tercintanya.
18. Airmata Rasulullah Saw. saat melihat kalung putrinya.
19. Airmata Rasulullah Saw. ketika melihat pilihan Zaid bin Haritsah Ra. Sayyidina Zaid Ra. merupakan tawanan yang dicuri perampok kemudian dibeli oleh paman Khadijah Ra., yaitu Hakim bin Hizam dan diberikan kepada Rasulullah Saw. Ketika ayah dan paman Zaid Ra. datang ingin menebusnya dari Rasulullah Saw., maka Zaid lebih memilih Rasulullah Saw., kemudian Zaid diangkat sebagai anak oleh Rasulullah Saw.
20. Airmata Rasulullah Saw. saat menghayati isi al-Quran.
21. Airmata Rasulullah Saw. ketika mendengar peringatan.
22. Airmata Rasulullah Saw. tatkala mengingat siksaan kaum wanita.
23. Airmata Rasulullah Saw. saat mengingat nasib umatnya.
24. Airmata Rasulullah Saw. saat mengingat hari hisab.
25. Airmata Rasulullah Saw. dalam mensyukuri nikmat Allah Swt.
26. Airmata Rasulullah Saw. dalam shalat Khusuf (gerhana Matahari).
27. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar protes seorang ayah.
28. Airmata Rasulullah Saw. melihat kasih sayang sahabatnya.
29. Airmata Rasulullah Saw. tatkala teringat siksaan kaum musyrikin Quraisy.
30. Airmata Rasulullah Saw. ketika ingat neraka.
31. Airmata Rasulullah Saw. atas kematian anak Utsman bin Zaid Ra.

Ketika perasaan tak terwakilkan lagi oleh kata-kata maka “diam” atau “menangis” lah yang hanya dapat mewakilkannya. Setiap manusia dengan dilatarbelakangi oleh beragam problem biasanya tangisan menjadi salah satu “obat penenang”. Hal yang manusiawi, airmata keluar dari sela-sela matanya, baik tangisan bahagia maupun tangisan kesediahan (galau).

Tak terkecuali Rasulullah Saw., beliau pun banyak menangis. Sama-sama menangisnya tapi berbeda kroniologis dan niatnya. Airmata Rasulullah Saw. terkandung penuh rahmat, menetes semata-mata karena kecintaannya kepada Allah Swt. Bahkan beliau Saw. pernah bersabda: Lau ta’lamu ma a’lam, ladhahiktum qalilan walabakaitum katsiran.“Jikalau kau mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kau akan sedikit tertawa dan akan banyak menangis.”

Menangis adalah sesuatu yang alamiah dan fitrah manusia ketika hatinya sedang dirundung duka dan kesedihan. Begitu pun yang dialami oleh Rasulullah Saw. Ketika bersedih, beliau Saw. menangis tapi tak bersuara hanya meneteskan air mata. Diantara peristiwa yang membuat Rasulullah Saw. tak tahan menitkkan airmata adalah:

1. Airmata Rasulullah Saw. menjelang perang Badar. Nabi Muhammad Saw. menangis dalam shalatnya menjelang perang Badar, dalam usahanya memohon pertolongan Allah Swt. agar kaum Muslimin diberikan kemenangan, untuk mengembalikan wibawa kaum Muslimin dari penindasan dan penghinaan kaum kafir Quraisy.
2. Airmata Rasulullah Saw. tatkala melihat jasad Mushab Ra. Sayyidina Mushab Ra. meninggal pada perang Badar, sebagai Duta Islam yang pertama yang menyampaikan agama tauhid. Ketika tak ada sehelai kain yang mampu menutupi jasadnya maka Rasulullah Saw. bersabda: “Tutuplah ke bagian kepalanya (kain burdah), sedang kakinya tutupilah dengan rumput idzkir.”
3. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar kabar kematian Ja’far Ra. pada perang Mu’tah.
4. Airmata Rasulullah Saw. atas kematian Utsman bin Mazhun Ra. Sayyidina Utsman bin Mazhun Ra. adalah Muhajiran pertama yang meninggal di Madinah. Nabi Saw. kemudian mencium kening dari jasad Ustman Ra. dan bersabda: “Semoga Allah memberimu rahmat, wahai Abu Saib. Kamu pergi meninggalkan dunia, tak satupun keuntungan yang kamu peroleh daripadanya (dunia), serta tak satupun kerugian (dunia) pun deritanya daripadamu.”
5. Airmata Rasulullah Saw. tatkala melihat jasad Hamzah Ra. Sayyidina Hamzah Ra. adalah pamanda Rasulullah Saw. yang meninggal pada perang Uhud, perang balasan kaum kafir atas kekalahannya pada perang Badar.
6. Airmata Rasullulah Saw. saat melihat Sa’ad bin Ubadah Ra. sakit.
7. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar kematian Abdullah Ra., seorang sahabat yang pertamakali dibaiat dalam Bai’atul ‘Aqabah I dan meninggal pada saat perang Mu’tah.
8. Airmata Rasulullah Saw. mengingat nasib Husain Ra. Saat kelahiran cucunya yang kedua itu, Nabi Saw. menangis sambil memangku Husain Ra. Karena Nabi Saw. telah mengetahui nasib Sayyidina Husain Ra. esok akan dibantai di Padang Karbala.
9. Airmata Rasulullah Saw. saat putranya meninggal, Ibrahim, putra Nabi Saw. dari istrinya yang bernama Mariyah al-Qibthiyyah saat berusia kurang dari 2 tahun.
10. Airmata Rasulullah Saw. terhadap kematian Ruqayyah Ra., putri sulung Nabi Saw. dari Sayyidah Khadijah Ra.
11. Airmata Rasulullah Saw. melihat penderitaan Fatimah Ra., putri terakhir Rasulullah Saw.
12. Airmata Rasulullah Saw. melihat kemelaratan Sayyidah Fatimah Ra.
13. Airmata Rasulullah Saw. melihat kemurahan hati Fatimah Ra. Nabi Saw. bersabda: “Ruhul Qudus (Malaikat Jibril As.) telah datang kepadaku memberitahu bahwa pada saat Fatimah meninggal dunia, di dalam kuburnya ia akan didatangi malaikat dan ditanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka Fatimah menjawab: “Allah Tuhanku.” Ditanya lagi: “Siapa nabimu?” Ia akan menjawab: “Ayahku.” Barangsiapa di kemudian hari berziarah ke pusaraku (makamku), sama artinya ia mengunjungiku di kala aku masih hidup. Dan barangsiapa berziarah ke makam Fatimah, sama saja ia berziarah ke pusaraku.”
14. Airmata Rasulullah Saw. mengingat ibundanya.
15. Airmata Rasulullah Saw. tatkala teringat keyatimannya.
16. Airmata Rasulullah Saw. tatkala mengingat kemalangannya.
17. Airmata Rasulullah Saw. ketika ditinggal wafat istri tercintanya.
18. Airmata Rasulullah Saw. saat melihat kalung putrinya.
19. Airmata Rasulullah Saw. ketika melihat pilihan Zaid bin Haritsah Ra. Sayyidina Zaid Ra. merupakan tawanan yang dicuri perampok kemudian dibeli oleh paman Khadijah Ra., yaitu Hakim bin Hizam dan diberikan kepada Rasulullah Saw. Ketika ayah dan paman Zaid Ra. datang ingin menebusnya dari Rasulullah Saw., maka Zaid lebih memilih Rasulullah Saw., kemudian Zaid diangkat sebagai anak oleh Rasulullah Saw.
20. Airmata Rasulullah Saw. saat menghayati isi al-Quran.
21. Airmata Rasulullah Saw. ketika mendengar peringatan.
22. Airmata Rasulullah Saw. tatkala mengingat siksaan kaum wanita.
23. Airmata Rasulullah Saw. saat mengingat nasib umatnya.
24. Airmata Rasulullah Saw. saat mengingat hari hisab.
25. Airmata Rasulullah Saw. dalam mensyukuri nikmat Allah Swt.
26. Airmata Rasulullah Saw. dalam shalat Khusuf (gerhana Matahari).
27. Airmata Rasulullah Saw. saat mendengar protes seorang ayah.
28. Airmata Rasulullah Saw. melihat kasih sayang sahabatnya.
29. Airmata Rasulullah Saw. tatkala teringat siksaan kaum musyrikin Quraisy.
30. Airmata Rasulullah Saw. ketika ingat neraka.
31. Airmata Rasulullah Saw. atas kematian anak Utsman bin Zaid Ra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar