mandapa za

mandapa za

Senin, 03 Februari 2014

ADA NAMA NABI MUHAMMAD SAW PASTI ADA NAMA ALLAH SWT

Oleh : al Maghfurlah Habib Munzir alaihi rahmatullah
 
Seakan-akan Rasulullah saw diinginkan Allah SWT sebagai kekasihNya saja tunggal
 
Allah Subhanallahu Wata`ala berfirman  :
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
( الشرح : 4 )
“ Dan Kami tinggikan sebutan (nama) mu”. ( QS. Al Insyirah : 4 )
 
Ayat ini ditafsirkan dalam hadits qudsi :
يَا مُحَمَّدُ جَعَلْتُكَ ذِكْرًا مِنْ ذِكْرِيْ مَنْ ذَكَرَكَ فَقَدْ ذَكَرَنِيْ وَمَنْ أَحَبَّكَ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ
“ Wahai Muhammad, Aku telah menjadikanmu dzikir dari dzikirku, barangsiapa yang menyebutmu maka ia telah menyebut-Ku, dan barangsiapa yang mencintaimu sungguh ia telah mencintai-Ku”
 
Sehingga tidak disebut nama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali pasti ada nama Allah, dan tidak juga disebut nama Allah subhanahu wata’ala kecuali pasti ada nama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
 
Sebagaimana Shahib Ad Diba’ (pengarang Maulid Diba) mengatakan :
قَرَنَ إِسْمَهُ مَعَ اسْمِهِ تَنْبِيْهًا لِعُلُوِّ مَقَامِهِ
“Menggabungkan namanya (nabi Muhammad) dengan nama-Nya (Allah) karena tingginya kedudukannya”.
 
Dan barangsiapa yang menyebut nama nabi Muhammad, maka berarti ia telah menyebut nama Allah, dan barangsiapa yang mencintai nabi Muhammad maka ia telah mencintai Allah.

Alangkah beruntungnya orang-orang yang mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Muhammad adalah sosok seorang pemimpin yang dicintai oleh ummatnya, bahkan musuh pun mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sebelum mereka mengetahui bahwa nabi Muhammad adalah seorang nabi dan rasul, bahkan mereka memberikan julukan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Al Amin”, orang yang dipercaya, sehingga mereka menaruh amanat-amanat mereka bukan kepada Abu Jahl atau Abu Lahb, bukan kepada musuh-musuh Allah, akan tetapi kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mengapa?
 
 karena mereka mengenal siapa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mana barangsiapa memandang wajah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, baik dia orang mu’min atau kafir pun maka ia akan mengetahui bahwa wajah itu bukanlah wajah seorang pendusta, begitu pula para pewaris nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam apabila wajah mereka maka menyejukkan hati, yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
الَّذِيْنَ إِذَا رُؤُوْا ذَكَرَا اللهَ
Jika wajah mereka dipandang maka akan mengingatkan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.
 
Wallahu`alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar