mandapa za

mandapa za

Senin, 10 Februari 2014

PERBEKALAN MENUJU KUBURAN

)وَ( المقالة الثالثة )عَنْ أَبِىْ بَكْرٍ الصديق رضي الله عنه: مَنْ دَخَلَ القَبْرَ بِلاَ زَادٍ( أي من العمل الصالح )فَكَأَنَّمَا رَكِبَ البَحْرَ بِلاَ سَفِيْنَةٍ( أي فيغرق غرقا لا خلاص له إلاّ بمن ينقذه، كما قال صلى الله عليه وسلم: "ما الميّتُ في قبرهِ إلاّ كالغَريق المغوِّثِ " أي الطالب لأن يغاث.

Dari Abu Bakar ash-Shiddiq Ra.: “Barangsiapa yang masuk kubur tanpa bekal, maka ia bagaikan mengarungi lautan tanpa bahtera.”

Penjelasan Syaikh Nawawi al-Bantani: Bekal itu berupa amal shaleh. Orang yang mengarungi lautan tanpa menggunakan perahu sudah pasti ia akan tenggelam, tidak mungkin selamat kecuali mendapatkan pertolongan dari orang yang dapat menolongnya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: “Tidaklah seorang mayit yang ada dalam kuburnya, melainkan bagai orang yang tenggelam meminta-minta pertolongan (ingin segera mendapatkan pertolongan).”

(Kitab Nashaih al-‘Ibad karya Syaikh Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar