mandapa za

mandapa za

Kamis, 20 Februari 2014

AWAL MULA DITUGASKANNYA IZRAIL AS. SEBAGAI MALAIKAT MAUT/PENCABUT NYAWA

قال الثعلبي في كتابه لما أراد الله تعالى أن يخلق آدم عليه السلام أوحى الى الارض أنى خالق من أديمك خلقا فمنهم من يطيعني ومنهم من يعصيني فمن أطاعني أدخلته الجنة ومن عصاني أدخلته النارثم بعث الله تعالى جبرائيل عليه السلام إلى الأرض ليأتينه بقبضهمنها فلما أتاها جبريل أقسمت عليه وقالت أني أعوذ بعزة الله الذي أرسلك أن لا تأخذ مني شيئا يكون للنار فيه نصيب فلم يأخذ منها شيئا ورجع الى ربه وقال يا رب قد استعاذت بك مني فكرهت أن آخذ منها شيئا فأمر الله تعالى ميكائيل أن يمضي اليها ويقبض منها قبضة من تراب فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لجبرائيل فبر قسمها ولم يأخذ منها شيئا فأرسل الله اليها عزرائيل فلما هبط اليها وكزها بحربة كانت معه فاضطربت فمد يده اليها فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لأخويه فقال لها أمر الله خير من قسمك وقبض من زواياها الأربع من جميع أديمها من أسودها وابيضها وأحمرها من سهلها وجبلها وأعاليها وأسالفها ثم أتى بتلك القبضة بين يدى الله تعالى فقال الله تعالى له لم لم تجبها وقد أقسمت بى عليك فقال يارب أمرك أوجب وخوفك أرهب فقال له اذن أنت ملك الموت وقابض الأرواح ومنتزعها من الاشباح ولم يكن قبل ذلك ملك الموت

Imam ats-Tsa’labi mengatakan bahwa saat Allah Swt. hendak menciptakan Nabi Adam As., maka Allah Swt. mewahyukan pada bumi: “Sesungguhnya Kami akan menciptakan makhluk dari inti sarimu. Sebagiannya taat kepadaKu dan sebagian lainnya durhaka kepadaKu. Barangsiapa yang taat padaKu niscaya akan Kumasukkan ia di surgaKu. Dan barangsiapa yang durhaka padaKu maka akan Kumasukkan ia ke nerakaKu.”

Kemudian Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril As. turun ke bumi untuk membawa segenggam tanah darinya. Tatkala Jibril As. sampai di bumi, bumi pun bersumpah: “Sungguh aku berlindung pada Allah Dzat Yang Mahamulia, yang mengutusmu. Kupinta agar engkau tidak mengambil sesuatu dariku yang akhirnya bernasib masuk ke dalam neraka.”

Akhirnya Jibril As. pun tidak jadi mengambil tanah di bumi dan kembali menghadap kepada Allah Swt. seraya mengadu: “Bumi telah memohon perlindungan dariMu, maka saya pun tidak berani untuk mengambil sesuatu darinya.”

Kemudian Allah Swt. mengutus Malaikat Mikail As. turun ke bumi untuk mengambil segenggam tanah darinya. Bumi pun kembali bersumpah sebagaimana sumpahnya pada Jibril As. Maka Malaikat Mikail As. demi memuliakan sumpah itu, ia pun tidak jadi mengambil sesuatu dari bumi.

Lalu diutuslah Malaikat Izrail As. oleh Allah Swt. agar turun ke bumi dan menancapkan tombak yang ada kantongnya. Bumi pun bergoncang disusul dengan uluran tangan Malaikat Izrail As. Kemudian bumi pun bersumpah sebagaimana sebelumnya. Malaikat Izrail As. lalu berkata: “Taat atas perintah Allah itu lebih baik daripada menuruti sumpahmu.”

Akhirnya Izrail As. mengambil segenggam tanah dari 4 sudut intisari bumi; tanah berwarna hitam dan putih serta dua tanah merahnya gunung, bagian atas dan bawahnya. Lalu tanah tersebut diserahkan kepada Allah Swt.

Allah Swt. pun berfirman kepada Izrail As.: “Kenapa enngkau tidak menuruti sumpahnya? Padahal dia bersumpah atas namaKu.”

Malaikay Izrail As. menjawab: “Wahai Tuhanku, perintahMu lebih berhak untuk dilaksanakan dan takut padaMu lebih diutamakan.”

Allah Swt. lalu berfirman: “Mulai sekarang engkau Kujadikan sebagai Malaikat Maut. Tugasnya adalah sebagai pencabut nyawa, mengambil nyawa dari para jasad. Sebelum ini belum pernah ada Malaikat Maut.” (Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur halaman 37).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar